Selama ini belum ada motor matic yang
bisa menempuh jarak sejauh itu hanya dengan mengandalkan bensin satu
liter. Kemampuan itu didapat berkat konsep teknologi mesin 'LEaP TECH'
alias Light, Efficient and Powerfull (LEaP) yang merupakan konsep yang
digunakan untuk mendesain mesin dan body Nex secara keseluruhan. Konsep
ini menjadi dasar dari setiap inovasi dan pengembangan yang dikerjakan
para insinyur Suzuki ketika membuat motor yang sudah menggendong mesin
berstandar Euro2 ini.
Selain itu, masih menurut sang
sumber, Suzuki menggunakan sebuah teknology CAE (Computer Aided
Enginering) yang merupakan sebuah alat bantu komputer canggih untuk
menguji desain produk, produksi dan proses desainnya.
Dan salah satu yang menurutnya menjadikan Nex 110 menjadi skutik paling irit di kelasnya adalah dengan aplikasi Continuosly Variable Transmission (CVT)
terbaru yang menghilangkan jeda pada setiap tingkatan gearbox serta
diklaim memiliki keunggulan di sisi bobotnya yang ringan dan bentuknya
yang kompak. Pemilihan rasio gear tinggi juga dianggap dapat membantu
penghematan BBM. Di sistem pengabutan, Nex 110 masih akan menggunakan
sistem pengabutan karburator. Tapi, karburator yang akan dipasangkan di
skutik yang akan menggantikan peran Spin tersebut akan memiliki
teknologi TPS alias Throttle Position Sensor yang berfungsi mengontrol
pengapian sesuai dengan posisi bukaan gas.
"Pada pengetesan yang saya
lakukan sendiri, yang paling menonjol kegesitannya, bobotnya yang
enteng, dan rem yang pakem. Bisa standar dua dengan satu kaki saja,"
cetus si sumber. Di pasaran nanti, motor ini akan masuk ke persaingan
skutik low end yang selama ini sudah diisi oleh raksasa-raksasa Jepang
lain seperti Yamaha Mio dan Honda BeAT.

No comments:
Post a Comment